Selasa, 13 Mei 2014

Proses Assembling ( perakitan )


Perakitan adalah proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk membentuk suatu konstruksi yang diinginkan. Komponen-komponen pelat yang akan dirakit pada komponen utama ditempatkan pada tempat-tempat yang telah diberi tanda sebelumnya yaitu pada proses penandaan. Kemudian komponen-komponen pelat tersebut dilas dengan ukuran dan tipe las yang sesuai dengan yang tercantum dalam gambar kerja.

Gambar 8. Proses perakitan
Proses perakitan untuk komponen-komponen yang dominan terbuat dari pelat-pelat tipis dan pelat tebal ini membutuhkan teknik-teknik perakitan tertentu yang biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya faktor-faktor yang paling berpengaruh adalah :
a.         Jenis bahan pelat yang akan dirakit
Setiap jenis bahan mempunyai sifat-sifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan perakitan jenis bahan sebelumnya harus diketahui sifat-sifatnya. Sebab dengan diketahuinya sifat-sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan metode penyambungan. Misalnya jenis bahan aluminium yang akan dirakit mempunyai kesulitan apabila dilas, untuk itu dicari alternatif lain untuk proses penyambungan yakni dengan memperhitungkan dan mempertimbangkan proses kerja yang lebih mudah dan efisien.
b.        Kekuatan yang dibutuhkan untuk konstruksi perakitan
Pertimbangan kekuatan yang dibutuhkan untuk suatu konstruksi, sebaiknya telah dihitung sewaktu merencanakan konstruksi sambungan yang akan dikerjakan. Hal ini dengan mempertimbangkan untuk apa konstruksi itu digunakan dengan dasar ini maka kita dapat memilih metode penyambungan dalam perakitan. Dasar pertimbangan ini adalah dengan meninjau proses kerja yang mudah dan sesuai untuk kekuatan konstruksi sambungan yang diminta.
c.         Pemilihan metode penyambungan yang tepat
Pemilihan metode penyabungan ini sangat erat hubungannya dengan jenis bahan dan kekuatan sambungan yang dibutuhkan. Sebab setiap metode penyambungan mempunyai keistimewaan tersendiri. Apabila kita salah dalam memilih metode penyambungan, maka akibatnya komponen yang kita rakit kurang baik hasilnya atau kemungkinan rusak. Seperti pada penyambungan komponen dari pelat baja tipis, jika menggunakan sambungan las pelat akan dapat tersambung kuat dan rapat. Sebaliknya, pelat akan melengkung akibat pengaruh panas pengelesan. Pemilihan metode keling (riveting) atau las tahanan mungkin lebih baik hasilnya dari pengelasan biasa.
d.        Pemilihan metode penguatan pelat yang tepat
Penguatan pelat bertujuan untuk memberikan kekakuan pada pelat yang mengalami proses pembentukan. Karena bahan dasar pelat ini relatif tipis, maka biasanya dibutuhkan penguatanpenguatan pada pelat baik pada tepi maupun bodi. Pemilihan penguatan ini disesuaikan dengan bentuk konstruksi yang dihasilkan. Seperti contoh dalam pembuatan silinder dari bahan pelat tipis maka tepi silinder akan menghasilkan ketajaman dan mudah lentur, maka kodisi ini akan memberikan pertimbangan untuk menambah kawat pada tepi silinder tersebut. Penambahan kawat dengan lipatan ini akan memberikan tepi pelat menjadi tidak tajam dan kuat.
e.         Penggunaan alat-alat bantu perakitan
Alat-alat bantu dalam perakitan harus dipertimbangkan berdasarkan bentuk-bentuk konstruksi. Konstruksi yang terdiri dari jumlah komponen yang banyak membutuhkan alat bantu perakitan. Alat bantu ini terutama dibutuhkan untuk memproduksi suatu alat dalam jumlah yang relatif besar. Alat-alat bantu sederhana yang dibutuhkan diantaranya klem penjepit, mal-mal dan sebagainya.
f.         Toleransi yang diinginkan untuk perakitan
Toleransi dalam perakitan dipertimbangkan berdasarkan pasangan antara elemen yang dirakit menjadi komponen yang lebih besar. Toleransi untuk pasangan ini dikenal dengan istilah interchange ability (sifat mampu tukar). Patokan dasar dalam perakitan harus ditentukan terlebih dahulu sebagai acuan dasar untuk merangkai komponen yang lain.
g.        Ketepatan bentuk akhir dari benda kerja sesuai dengan gambar kerja
Tampilan suatu produk sangat mempengaruhi terhadap nilai jual produk itu sendiri. Tampilan pada dasarnya diawali dari gambar atau desainnya. Tampilan disesuaikan dengan penggunaan konstruksi di lapangan.
h.        Finishing
Finishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses perakitan. Finishing ini akan memberikan tampilan terhadap nilai jual produk.

Dasar pentingnya teknik perakitan untuk pembuatan suatu konstruksi dari bahan pelat–pelat tipis ataupun pelat tebal ini adalah harus mempertimbangkan faktor–faktor di atas, jika faktor ini diabaikan maka kemungkinan hasil perakitan kurang baik dan kemungkinan yang lebih fatal lagi adalah konstruksi hasil perakitan akan rusak.

Penulis : Rahmat Azis Nabawi, S.Pd

1 komentar:

  1. Dear All Customer

    Bersama ini kami PT Kasana, Bekasi-JABAR selaku sole agent forklift Merk : KION BAOLI & TCM .
    Jika ada yg need new unit Hand pallet truck , forklift battery , forklift diesel etc , mohon call kami . Hub Parman 081296780599/08151894943 , email : forkliftbaoli1@gmail.com

    Rgds
    Parman 081296780599

    BalasHapus